Makhluk Bernama MAB (Multi Armed Bandit)

Beberapa pekan belakang, santer terdengar kata-kata “MAB” atau “Multi-armed Bandit Test”. Para Facebook Ads Expert, Dari mulai Agung Prabowo, Brahmantya Farid, hingga Army Alghafari memberikan clue-cluenya mengenai multi-armed bandit ini.

Ada banyak yang bingung? Makhluk apa sih sebenernya MAB itu?

Untuk mempermudah, saya pribadi menganggap Multi Armed Bandit sebagai algoritma testing. Konsepnya biasa digunakan diberbagai bidang yang membutuhkan proses testing yang cepat dengan biaya terjangkau.

Bagaimana cara Multi Armed Bandit ini bekerja?

Buat memahami MAB ini, saya jelaskan terlebih dahulu metode testing paling sering dan biasa digunakan, A/B Test. Dalam metode testing A/B atau A/B Test, traffic yang tersedia dibagi rata. Misalnya kita ingin melakukan testing antara 2 varian, maka traffic yang ada dibagi menjadi 50-50.

Kelemahan metode ini adalah ketika kita melakukan testing, ada beberapa potential lost yang bisa terjadi. Ketika varian A yang seharusnya mempunyai konversi lebih baik, tapi traffiknya harus dibagi ke varian B, maka pasti ada beberapa konversi yang potensial hilang.

Sedangkan pada Multi Armed Bandit, traffik dioptimalkan ke varian tertentu.

Oke, saya buat contoh.

Misalkan saya punya 2 varian landing page. Varian A dan varian B. Saya ingin melakukan test, landing page mana yang mempunyai konversi lebih tinggi.

Maka dengan algoritma Multi Armed Bandit, yang terjadi adalah traffic dibagi tidak sama besar, tergantung varian mana yang mempunyai konversi terbaik di hari atau jam tertentu. Misalkan menggunakan patokan jam, maka seperti ini.

Di awal, traffik dibagi rata 50-50 antara varian A dan varian B. Di tiga jam pertama, varian A mempunyai tingkat konversi yang lebih baik ketimbang varian B, maka saat itu juga 90% traffic diarahkan ke varian A, dan varian B hanya mendapatkan 10% traffik. Kemudian, apabila 3 jam berikutnya konversi B lebih bagus,  maka 90% traffik diarahkan ke varian B, dan varian A hanya mendapatkan 10% traffik.

Inilah inti dari Multi Armed Bandit. Exploration dan Exploitation.

Exploration atau eksplorasi terjadi ketika traffik antara varian A dan varian B dibagi 50-50. Kemudian ketika traffik dibagi 90-10, disitu terjadi proses Exploitation atau eksploitasi.

Kenapa?

Hal ini untuk menghindari kelemahan yang terjadi pada metode testing A/B Test yang saya sebutkan diatas, dimana biasanya terjadi potential lost dikarenakan di A/B Test hanya menggunakan explorasi saja.

Facebook termasuk menggunakan algoritma testing seperti ini untuk menentukan ads mana yang mempunyai performa paling bagus.

Kalau tidak percaya, silahkan lihat cek di ads kalian. Pasti ada salah satu ads yang menghabiskan biaya paling tinggi ketimbang ads yang lain. Ads yang menghabiskan biaya paling tinggi di hari itu merupakan ads yang mempunyai performa paling bagus dihari itu. Tapi belum tentu dihari berikutnya ads tersebut akan menghabiskan budget lebih banyak lagi.

Algoritma MAB di Facebook
Algoritma MAB di Facebook

Oleh karena itu, ada baiknya melakukan testing iklan kita hingga tiga hari. Karena satu hari iklan belum dapat mengejawantahkan performa iklan sesungguhnya. Dan tidak perlu ‘baper’ ketika dihari pertama, performa iklan kita jelek, karena bisa jadi sedang ada proses testing dari Facebook itu sendiri.

Pertanyaan selanjutnya adalah, “Bagaimana penerapan menggunakan algoritma MAB?

Tidak perlu pusing. Kita hanya cukup mengetahui kata kunci diatas, EXPLORATION dan EXPLOITATION. Maka penerapannya bisa digunakan dalam segala hal, misalnya:

  1. Testing konversi suatu landing page (sudah dicontohkan penerapannya di atas)
  2. Testing iklan mana yang paling bagus performanya
  3. Test berapa biaya iklan yang sebenernya dibutuhkan di Facebook ketika menggunakan manual bid
  4. Cari pacar.. *ehh..

Kita tidak perlu mengetahui perhitungan-perhitungan algoritma MAB, tapi cukup memahami konsepnya saja. Sekarang kita coba petakan ke kasus, “cari pacar”. *evil smirk*

Kalian punya tiga gebetan. Si A, si B, dan si C. Saat ini kalian belum tau, mana dari ketiganya yang mau sama kalian. Maka kalian akan melakukan proses pendekatan. Proses pendekatan yang dilakukan:

  1. Bawa martabak ke rumah gebetan
  2. Ajak nonton gebetan
  3. Ajak makan malem gebetan
  4. Tembak

Asumsinya, semua gebetan suka martabak, suka nonton, dan suka makan. Sementara, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pacar adalah 1 minggu. Bila digambarkan dengan tabel, maka prosesnya seperti ini.

Multi Armed Bandit Cari Pacar
Multi Armed Bandit Cari Pacar

Kalau bingung dengan tabel di atas, maka narasinya sebagai berikut:

Dalam masa eksplorasi, di hari pertama kalian maen ke rumah semua gebetan bawa martabak. Dari ketiga gebetan, yang reaksinya positif adalah si A. Maka kepada si A ini kalian lanjutkan proses pendekatan kedua, yaitu ajak nonton di hari kedua. Proses ini disebut eksploitasi. Sementara kepada si B dan si C, kalian masih melakukan pendekatan pertama, yaitu maen ke rumah bawa martabak di hari kedua, tetapi fokus utama kalian adalah ke si A. Ketika pendekatan kedua ini, ternyata si A kurang antusias. Dan pada hari kedua, ternyata si B keliatan antusias ketika kalian bawakan martabak ke rumahnya. Maka, selanjutnya kalian coba ajak nonton si B di hari ketiga, selain di hari ini juga kalian ajak A nonton kembali. Disini ternyata reaksi si B lebih positif. Maka selanjutnya si B ini diajak makan malem. Dari situ terlihat ternyata si B juga positif, sehingga akhirnya kalian memutuskan di hari ke 5 untuk menembak si B, tapi sayangnya di tolak. Ternyata, di hari ke 4, A yang diajak nonton punya reaksi positif, sehingga di hari ke 5 si A ini kalian ajak nonton dan punya reaksi positif juga. Dan akhirnya, di hari ke 6 kalian putuskan untuk menembak si A, dan diterima oleh si A. Si A inilah yang jadi pacar kalian.

Jadi, konsep MAB sebenarnya bisa digunakan dalam segala bidang. Terutama bila membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dengan biaya yang terbatas. Yang perlu kita pelajari hanya konsep dasarnya saja, EXPLORATION dan EXPLOITATION, sehingga nantinya kita bisa menerapkannya dalam hal apapun.

You May Also Like

mm

About the Author: Andika Chandra

5 Comments

Leave a Reply

>